Setelah itu kami turun di pasar(lupa namanya :D), di sini bertemu dengan teman2 fajri yang berasal dari Jakarta. Kira2 nyampe di pasar jam 2 malem, setelah itu kami menyewa angkot untuk naik ke pos pendaftaran.
Kira2 butuh setengah jam naik angkot, jalannya luar biasa ngeri -,,- ,gelap dan angkot sering mogok karena ga kuat nanjak (atau kami nya yang terlalu berat, hahaha).
Kami sampai di pos sebelum subuh, stelah itu langsung packing2, sholat, dan makan.
.
Persiapan Pendakian[dari kiri kak Weni, Saya, kak Vani, kak Budi, Kak Fikar] |
Kami memulai start jam 7 pagi dari pos pendaftaran Taman Nasional Gunung Gede Pangrango. Saya kira medan jalur pendakian ke gunung gede tidak terlalu berat untuk pendaki pemula, karena kata teman yang sudah pernah naik ke gunung gede medannya ga terlalu susah.
Yang saya tidak tahu, banyak jalur untuk melakukan pendakian ke gunung gede, salah satunya adalah gunung putri dan cibodas. Ternyata yang dibilang teman jalurnya ga terlalu susah adalah jalur cibodas, dan jalur cibodas ternyata ditutup karena ada longsor dan perbaikan, jadi kami lewat jalur gunung putri.
Jalur gunung putri memang sesuatu cetar membahana badai, jarang dijumpai tanah landai, beban daypack yang berat(pdahal cuman bawa daypack -,,-), medan yang selalu nanjak,tanah yang licin, sudah ngos2 an di stengah jam pertama. Walhasil saya sedikit2 berhenti untuk beristirahat. Di pertengahan jalan hujan pun mengguyur deras, sambil mengenakan jas hujan kami meneruskan perjalanan, melewati tanjakan2 yang semakin berat.
Awal Start Pendakian [Kak Weni, Saya] |
Istirahat di Pos 2 [Kak OPik, Saya, Kak Anu, Kak Weni, Kak Maul] |
Mulai Ga Kuat, Istirahat Lagi |
Sambil hujan2 an kami terus naik dengan gaya sepiderman meraih ranting2 pohon sebagai pegaman agar tidak terpeleset. Berjam2 naik saya ada niatan untuk nyerah karena ga kuat, saya berkali2 di php in sama-kak opik sama kak adam. seperti "Ayoo sof kurang 100 meter lagi", "kurang 15 menit lagi". Halaaaaaaahaah tapi sudah 15 menit masi belum nemu tanah landai. Saya desperate, pengen pulangggg.
Akhirnya pukul 2 siang saya berhasil sampai di alun2 suryakencana, padang edelweis yang tak bisa diungkapan keindahannya. Sebenarnya bulan yang baik untuk berada di surya kencana ini adalah bulan mei, karena pada saat itu musim edelweis sedang mekar, dan kata temen kalau mekar bisa berwarna-warni bunganya. Walaupun edelweis tidak sedang mekar saat saya kesana, pemandangan tetap sangat amat mempesona :)
Alun2 Suryakencana |
Terlihat pendaki yang sedang berjalan |
narsis dikit XD |
Sunrise di depan Gunung Gemuruh |
Alun2 Suryakencana setelah Sunrise |
Track ke Puncak |
Senyum Maksa hahah |
Dan akhirnya saya mencapai puncak pertama saya di Gunung Gede. Alhamdulillah, rasanya kalau sudah di puncak dan melihat pemandangan itu tak bisa dilukiskan dengan kata2.
First Summit Attack \(^^)/ |
Puncak Gede 2958 mdpl |
Merah Putih |
Jam 12 kami meninggalkan alun2 suryakencana untuk turun ke bawah. Selamat tinggal puncak Gede, selamat tinggal surya kencana. Semoga saya bisa kesini lagi, entah kapan.
Foto Dulu Sebelum Turun [Dari Kiri: Kak Anu, Fajri, Kak Weni, Kak Budi, Kak Vany, Kak Maul, Saya, Kak Opik, Kak Adam , Kak Fikar] |
Foto Surya Kencana Sebelum Turun |
Saat perjalanan turun cobaan belum berakhir, baru keluar dari surya kencana hujan sudah mengguyur deras. Karena saya ingin cepat2 sampai di bawah, saya meneruskan perjalanan, tidak mengikuti teman2 pendaki lain yang memilih berteduh di pinggir2 jalur.
Perjalanan turun yang seru karena saya sering sekali kepleset karena track yang sayang licin, jas hujan saya pun sobek karena keseringan kepleset. Untung sendal tidak jebol XD,
Finally jam 5 sore sudah sampai di pos pendaftaran dengan kondisi kaki yang senut2.
Masih sempet difoto |
Setelah itu solat, mandi, ganti pakaian pulang, dan jam 7 turun ke tempat pemberhentian bis. Cobaan masih belum selesai. Bis yang ingin kami tumpangi belum datang sampai jam 9 malem.
Finally akhirnya muncul dan jam 1 baru sampai bandung.
Paginya saya memutus kan untuk izin sakit dari kantor karena kondisi kaki yang terseok2 buat jalan.
YEAH, mendaki gunung memang bisa membuat pegal2 tapi sensasi ketika sudah berada di puncak itu subhanallah sekali. Maha suci Allah yang telah menciptakan pemandangan seindah itu, membuat kita manusia patut merasa kecil dihadapannya.
Pelajaran untuk saya adalah, latihan fisik terlebih dahulu ketika berencana untuk mendaki, orang jogging sekali seminggu aja udah ga pernah lagi semenjak kerja, gitu mau naik gunung, alamat kaki ngesot2 deh sampai kosan. Dan juga tidak disarankan untuk mendaki saat hujan karena sangat amat tersiksa sekali,
Sekian..
Ketemu lagi di postingan mendaki selanjutnya,
0 comments:
Post a Comment